Gulali Pasar Malam

Pagi itu mad garong memberikan cucunya permen modern yang dicurinya dari Pak Hasim, tapi cucunya ogah2han, padahal permen itu adalah permen yang sangat mahal, permen yang cuma bisa dibeli olleh orang-orang kaya. Jika seseorang mengantongi permen itu pastinya pasti status sosialnya akan meningkat. Tapi namanya anak kecil kalau g mau pasti ogah-ogahan. Koq pengen ngemut bawa aja g mau.Padahal untuk mendapatknya sangat sulit.
Pak Hasim bisa memiliki permen ini karena pak hasim merupakan golongan berdarah biru, meskipun mad garong punya uang satu truk, dia g bakal bisa beli permen ini karena kastanya masih rendah.
Menarikya ketiak membuang permen ini cucu madgarong lebih memilih makanan sing disunduk gae pring, cara masaknya pun jauh dari standart, apa itu yang higienis atau bersih. Lawong makanan itu dibuat cuma dari gula merah, yang direbus lalu diuntir-untir dibambu, tampilanya memang elok,pasti anak kecil tergoda.
Tapi pada saat itu yang ada difikiran mad garong adalah"kq bisa cucunya lebih memilih gulali jawa yang g modern sama sekali itu"akhirnya mad garong menyakan ke cucunya, nduk-nduk kenapa kamu kq lebih memilih gulali jawa itu, la pas beli gulali jawa ada kuda-kudaan, ada dremolen, ada tukang dadu, ada pengemis, jadi pas beli gulali jawa dipasar malem itu lebih asik kung, jadi rasa gulali jawanya lebih enak.
Seharian mad garong mikir jawaban dari cucunya nyang nyletuk seenaknya. Namanya mad garong cuma lulusan sekolah rakyat diaksih celtukkan cucunya seperti itu ya tambah bingung,

Komentar